NILAI-NILAI ASWAJA (AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH)

NILAI-NILAI ASWAJA (AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH)


Ahlussunah Wal Jama’ah adalah ajaran islam yang sebenarnya, seperti yang diamalkan oleh Rasulullah, sahabat-sahabatnya, dan para pengikutnya.

Ada empat nilai yang menjadi watak dan sikap Ahlussunnah Wal Jama’ah sehingga mampu bertahan sampai sekarang .

Tawasut

Artinya, sikap tengah dan adil dalam kehidupan. Oleh karena itu, Ahlussunnah Wal Jama;ah tidak menyukai kekerasan, permusuhan, dan senantiasa menegakkan keadilan. Prinsip at-tawasuth dalam ajaran ahlusunnah waljamaah diterapkan dalam segala bidang kehidupan yang meliputi: bidang akidah, bidang syari’ah, dan bidang tasawuf.

Nilai ASWAJA dalam Bidang akidah


Dalam bidang akidah ahlusunnah waljamaah berpegang teguh pada nash sebagai pedoman utamanya dan menempatkan akal, ilmu dan filsafat serta logika sebagai sarana pembantu untuk memahami nash, juga bersikap wajar dalam menghadapi permasalahan, sehingga tidak terjerumus dalam sikap ekstrim dalam memutuskan segala masalah.

Secara garis besar ajaran ahlusunnah waljamaah dalam bidang akidah dirumuskan dalam rukun iman yang meliputi:

1. Percaya kepada ALLAH SWT

Menurut ajaran ahlusunnah waljamaah, percaya kepada ALLAH SWT artinya mempercayai bahwa ALLAH SWT maha kuasa, menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini. ALLAH SWT mempunyai sifat yang tidak terbatas banyaknya, yaitu semua sifat jamal (keindahan), sifat jalal (keagungan), dan sifat kamal (kesempurnaan). Dan bagi setiap orang islam yang akil baligh wajib mengetahui 20 sifat wajib ALLAH SWT dan 20 sifat mustahil serta 1 sifat jaiz ALLAH SWT.

2. Percaya kepada malaikat-malaikat ALLAH SWT

Tentang malaikat, ahlusunnah waljamaah mengajarkan bahwa ada sesuatu makhluk halus yang dijadikan ALLAH SWT dari nur (cahaya) tak berayah dan tak beribu, tidak laki-laki atau perempuan, bernama malaikat. Bagaimana hakikat dan bentuk malaikat itu hanya ALLAH SWT semata yang tahu. Jumlah malaikat itu sangat banyak dan masing-masing mempunyai tugas dari ALLAH SWT. Umat islam hanya diwajibkan mengetahui 10 nama malaikat dan tugas-tugas utamanya.

3. Percaya kepada kitab-kitab ALLAH SWT

Tentang kitab-kitab suci, ajaran pokok ahlusunnah waljamaah adalah sebagai berikut: ALLAH SWT telah menurunkan beberapa kitab suci kepada rasul-Nya, tetapi yang wajib diketahui hanya 4 kitab, yaitu: kitab zabur yang diturunkan kepada nabi dawud, kitab taurat yang diturunkan kepada nabi musa, kitab injil yang diturunkan kepada nabi isa, kitab al-qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Semua kitab suci tersebut isinya benar dan tidak boleh diragukan.

4. Percaya kepada utusan-utusan ALLAH SWT

Tentang utusan-utusan Allah SWT, ahlusunnah walajamaah berpendapat bahwa Allah SWT telah mengutus para rasul kepada umat manusia. Nabi dan rasul jumlahnya ada 124.000 orang, diantaranya ada 314 orang rasul. Nabi dan rasul yang pertama adalah nabi adam dan sebagai penutup para rasul adalah nabi Muhammad sesudah nabi Muhammad tidak ada lagi nabi dan rasul. Nabi dan rasul yang wajib diketahui adlah 25 orang.

5. Percaya kepada hari akhir

Percaya kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa kehidupan di dunia ini pada saatnya pasti berakhir, manusia, binatang pasti akan mati dan semua yang ada di dunia ini pasti akan rusak dan binasa. Kemudin sesudah itu pasti ada kehidupan lagi yang abadi, manusia yang mati dihidupkan kembali dan menerima pembalasan amal perbuatannya selama hidup di dunia ini.

6. Percaya qadha dan qadar

Kata qadha menurut bahasa berarti ketetapan, sedangkan kata taqdir artinya ketentuan. Apabila diperhatikan arti qadha dan qadar itu menurut bahasa, maka akan didapati arti yang sama, arti keduanya baru dapat dibedakan setelah mengetahui arti qadha dan qadar menurut istilah. Qadha menurut istilah adalah ketetapan Allah SWT semenjak dahulu tentang apa yang terjadi di dunia dan di akhirat. Sedangkan qadar atau taqdir menurut istilah adalah ketentuan perwujudan dan ketetapan ALLAH SWT di zaman azali.

Nilai ASWAJA dalam Bidang syari’ah

Syari’ah arti harfiahnya adalah jalan, sedang arti istilahnya adalah hukum agama. Jelasnya, hukum yang ditetapkan ALLAH SWT untuk hamba-Nya dengan perantaraan rasul-Nya. Dalam perkembangannya para ulama’ memakai kata syari’ah diidentikkan dengan ilmu fiqih. Kaum aswaja menetapkan hukum agama dengan jalan menggali dalil-dalil al-qur’an dan assunah (hadis). Usaha dengan sungguh-sungguh mencurahkan segala kemampuan , menggali dalil-dalil untuk menetapkan suatu hukum yang disebut ijtihad. Kadang-kadang penggalian dalil al-qur’an atau hadis itu ditempuh dengan jalan qiyas atau analogi.

Nilai ASWAJA Bidang tasawuf/ akhlaq


Kata akhlaq merupakan bentuk jama’ dari kata arab “khuluq” yang berarti tabiat, budi pekerti, watak, dan dalam pengertian umum sering diartikan sopan santun atau etika, moral atau kesusilaan. Akhlaq yag luhur akan menolak sikap-sikap at-thowur (teledor tanpa perhitungan) dan al-jubn (penakut), at-takabbur watadollu (terlalu tinggi menilai diri sendiri atau terlalu merendah), al-bukhl wal israf (bakhil dan boros). 

Imam al-ghazali memberikan arti akhlaq sebagai berikut: ”akhlaq adalah ungkapan tentang sikap jiwa yang menimbulkan perbuatan dahulu”. Jadi akhlaq yang berupa tingkah laku seseorang tersebut bersumber dari sikap batin atau jiwanya, tingkah laku itu begitu saja muncul tanpa dipikir panjang oleh karena dorongan batinnya dan telah dibiasakannya. Akhlaq memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yang dapat membedakan manusia dengan binatang. Sumber ajaran akhlaq menurut paham ahlusunnah waljamaah adalah akhlaq dari nabi Muhammad SAW.

Akhlaq rasul mempunyai cakupan yang sangat luas sekali, yakni berbagai hal seperti sifat sabar, sederhana, rendah hati, jujur, memgang teguh janji, suka menolong, dan lain-lain. Asal kata tasawuf, ada yang mengatakan bersal dari kata “shala” yang artinya suci, ada pula yang mengatakan berasal dari kata “shaff” berarti barisan dalam shalat dan ada pula yang berpendapat berasal dari kata yunani “sophos” artinya hikmah, akan tetapi tujuannya sama, yaitu memntingkan kebersihan batin. Orangnya disebut sufi sedang ilmunya disebut tasawuf .

Adapun yang dimaksud tasawuf adalah perpindahan sikap mental, keadaan jiwa dari suatu keadaan kepada suatu keadaan kepada suatu keadaan lain yang lebih tinggi dan lebih sempurna, pindah dari ilmu kebendaan kea lam rohani.

Tasamuh


Artinya, bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan , baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu’ (perbedaan fiqih) maupun dalam masalah keduniaan dan kemasyarakatan .

Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Artinya, selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan bersama, serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan .

Dengan adanya empat nilai aswaja diharapkan kehidupan umat islam akan dapat terpelihara dengan baik dan terjalin secara harmonis, baik dalam lingkungan organisas , maupun dalam masyarakat.

Demikian pula perilaku warga NU akan senantiasa terbentuk atas dasar paham aswaja sebagai landasan untuk mencapai cita-cita dan tujuan , baik di bumi maupun di akhirat .

Tawazun


Artinya, sikap seimbang dalam pengabdian, baik dalam pengabdian kepada Allah swt, pengabdian kepada sesama manusia maupun kepada lingkungannya. Demikian pula keseimbangan dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

Tag : ARTIKEL
0 Komentar untuk "NILAI-NILAI ASWAJA (AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH)"

Back To Top